Rabu, 05 Oktober 2011

SJSN siap meluncur, industri asuransi tak khawatir

Semuanya tak pernah sama, begitulah yang dilantunkan oleh grup musik padi. memang jika semuanya sama dan homogen di dunia ini tidak akan ada yang aneh - aneh dan macem - macem. Nah kali ini karena banyak produk dari pesaing, adira asuransi kendaraan terbaik Indonesia melakukan strategi pemasaran melalui search engine marketing.

JAKARTA. Pemerintah kian mantap menyelenggarakan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Buktinya, menyadari bahwa pelaksanaan secara simultan memerlukan persiapan yang matang, maka pemerintah mengalamatkan akan mengambil upaya untuk menjalankan amanah Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 ini secara bertahap.

Sebagai tahap pertama, seperti disampaikan Kepala Biro Perasuransian Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Isa Rachmatarwata, jaminan kesehatan akan menjadi satu di antara lima jaminan yang ditawarkan SJSN. “Kita akan membangun sistem jaminan kesehatan yang baru lewat SJSN,” ujarnya pada acara Sosialisasi SJSN, kemarin.

Bak buah simalakama

Di satu sisi, penerapan SJSN tersebut tentunya akan melindungi seluruh kesehatan masyarakat. Tetapi, di sisi lain, penyelenggaraan jaminan kesehatan masyarakat oleh pemerintah cenderung mengancam bisnis asuransi kesehatan karena selama ini menjadi ladang bagi pelaku industri asuransi komersial untuk mengais rezeki.

Lagi pula, Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Kornelius Simanjuntak memprediksi, pandangan sebagian masyarakat yang mungkin timbul, yakni tidak perlu lagi membeli polis asuransi kesehatan komersial, baik dari asuransi jiwa atau pun asuransi kerugian, lantaran pemerintah sudah menyediakan program jaminan kesehatan melalui SJSN.

Kendati demikian, Kornelius mengaku tidak khawatir. Toh, produk asuransi kesehatan komersial menawarkan manfaat pertanggungan dari tingkat dasar hingga komprehensif dengan kualitas pelayanan yang baik. “Jadi, intinya, tidak ada tumpang tindih asuransi kesehatan komersial dengan program jaminan kesehatan SJSN yang sifatnya wajib,” tutur dia.

Sebetulnya, Direktur Utama BNI Life Insurance Junaedy Ganie menilai, SJSN malah akan menguntungkan pelaku industri asuransi. Karena, masyarakat akan lebih melek asuransi. Bahkan, bisa jadi masyarakat semakin terdorong untuk memiliki polis asuransi kesehatan komersial karena ingin mendapatkan manfaat lebih dari pertanggungan dasar yang diperolehnya lewat SJSN.

Hal senada disampaikan Direktur Utama Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia Rosa Ch Ginting. Meskipun, 95% dari total bisnis anak usaha PT Askes (Persero) ini merupakan lini asuransi kesehatan, pihaknya tidak gentar. Pertama, pasar untuk asuransi kesehatan di dalam negeri masih cukup luas. Kedua, SJSN hanya akan melaksanakan jaminan kesehatan dasar.

Itu artinya, masih ada celah untuk pelaku industri asuransi komersial menggarap masyarakat kalangan menengah ke atas yang notabene membutuhkan pertanggungan di atas manfaat dasar. “Tinggal nanti pelaku industri asuransi komersial melakukan penyesuaian, seperti menyajikan produk yang baik, mutu layanan yang baik dan biaya yang terkendali,” imbuh Rosa.

Namun demikian, Vice President PT Asuransi Aviva Indonesia Albert Wanandi mengingatkan, sedikit banyak, pasar asuransi nasional akan mengalami kejutan. Terutama pada awal-awal penerapan SJSN. Maklumlah, sektor pasar tertentu kemungkinan tidak akan mengambil atau menambah proteksi mereka karena telah mendapatkan jaminan kesehatan dari SJSN.

Akibatnya, bukan tidak mungkin pasar asuransi kesehatan komersial meredup. Tetapi, kondisi ini dipercaya hanya sementara saja. “Yang disebabkan karena sektor pasar tertentu tidak lagi mengambil asuransi komersial lantaran sudah mendapat jaminan kesehatan dasar dari SJSN,” pungkasnya sembari menyebut akan meningkatkan porsi asuransi kesehatan Aviva saat ini sebanyak 85% dari total bisnis perseroan.[sumber]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar